Minggu, 29 Januari 2017

KRITIK ARSITEKTUR

PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS INDONESIA

Metode Kririk  : Deskriptif


Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia “ The Crystal of Knowladge” terletak dikawasan Kampus Universitas Indonesia. Didesain oleh biro arsitek PT Duta Cermat Mandiri ( Jakarta ), pemenang sayembara yang diadakan pihak UI. Bangunan dengan luas 28.900 m2 mampu menampung 10.000 pengunjung/ hari secara bersamaan, dan nyaman. Perpustakaan ini merupakan pengembangan perpustakaan lama yang berdiri sejak tahun 1987 di tempat berbeda.
Lokasi perpustakaan yang berdiri di atas tanah 2,5 ha itu tidak jauh dari stasiun kereta UI dan Pondok Cina, Depok. Di areal UI perpustakaan bisa diakses dengan bus kampus, bersepeda, atau berjalan kaki. Untuk itu disediakan jalur sepeda dan pejalan kaki. Berada diantara Gedung Balairung, Masjid Ukhuwah Islamiyah UI dan gedung Rektorat, berdampingan mengelilingi tepian Danau Kenanga. Suasana yang sejuk, asri, dan teduh dari pohon-pohon rindang dengan usia puluhan tahun menambah keindahan suasana kampus. 


Kurang lebih 60% dari atap bangunan ditimbun dengan tanah dan ditanami rumput hijau. Walaupun demikian suasana didalam gedung tidak gelap. Sebab, disamping atap rerumputan tersebut terdapat jaringan-jaringan selokan dengan kaca bening selebar 50 cm yang berfungsi mengalirkan air hujan ke tanah resapan sekaligus sebagai pencahayaan alami ke dalam gedung. Atap rumput ini juga berfungsi sebagai stabilisasi suhu ruangan supaya suhu ruangan di dalam gedung tetap terjaga kesejukannya. Untuk membantu mewujudkan tema yang telah diusung sebagai green building Perpusat UI menggunakan energi matahari sebagai pengganti sebagian energi listrik yang digunakan serta Limbah air hasil bunangan toilet kemudian diolah sehingga dapat digunakan untuk menyiram rumput yang ada dipunggung bangunan.


Bagian eksterior dari bangunan ini menggunakan batuan andesit sebagai lapisan dinding bangunan dan bagian dalamnya menggunakan batu palimanan Palemo. Kedua bahan tersebut dipilih karena merupakan bahan bebas dari pemeliharaan (free maintenance) dan penggabungan fasad kaca.


Perpustakaan terdiri dari tiga menara delapan lantai, plus sebuah bangunan di atas danau bernama ruang apung dan gedung serba guna, yang terhubung satu sama lain. Area perpustakaan juga dirancang sebagai ruang sosial dengan menyediakan ruang terbuka semacam plaza. Letaknya persis di depan pintu masuk gedung, berhadapan dengan danau.


Di plaza ini mahasiswa bisa melakukan berbagai aktifitas di bawah pohon besar rindang berumur 30 tahun lebih, menyelenggarakan atraksi kecil selama tidak mengganggu ketentraman, dan lain-lain. Sebagai sumber energi lampu-lampu di sekitar danau digunakan panel surya. Di sekitar kompleks masih ada taman luas untuk aktivitas ruang luar mahasiswa. Plaza dengan pohon peneduh berumur 30 tahun di depan pintu gedung perpustakaan menjadi tempat favorit mahasiswa bersantai.

Interior perpustakaan terasa sangat luas dan terbuka karena mengadopsi sistem void. Untuk menghubungkan antar lantai dibuat jalan trem selain lift. Lantai satu terdiri dari ruang santai dengan banyak sofa dan stool di mana semua pengunjung bisa menggelar laptop atau berdiskusi. Di lantai ini juga ada ruang pelayanan, ruang penyimpanan tas, ruang komputer yang menjadi favorit mahasiswa, dan ruang pameran.

Layanan peminjaman buku ada di lantai 2–4. Bagi mahasiswa calon peraih gelar doktor disediakan penyewaan ruang cubical berukuran 1,5 x 1,5 m2 agar mereka bisa belajar intensif. Lantai lima khusus untuk ruang rapat dan berakses dengan atap bukit. Lantai enam digunakan untuk auditorium, lantai tujuh dan delapan untuk kelas atau ruang sidang.