Oke sobat pembahasan kita kali ini
adalah vertikal garden. Apa sih vertikal garden itu?? Ini dia penjelasannya....
Sebuah terobosan baru dibidang
pertamanan dan lanskap yang muncul karena adanya kebutuhan akan area hijau yang
asri dan menyegarkan sementara lahan yang tersedia tidak memenuhi syarat untuk
memiliki taman seperti taman pada umumnya. Vertical Garden adalah taman yang
dibangun pada bidang yang vertical atau berdiri tegak lurus dengan tanah, hal
inilah yang membuat vertical garden sering disebut sebagai taman vertikal atau taman tegak. Konsep
taman yang ditemukan tahun 1994 oleh ahli botani Perancis saat ini dikembangkan
dengan berbagai inovasi untuk mempermudah siapapun yang ingin memiliki taman
vertikal, baik untuk perkantoran ataupun individu di rumah.
Keinginan mempunyai vertical garden yang tinggi ditunjang dengan
masih sedikitnya pengetahuan akan konstruksi vertical garden membuat konsep ini
dihargai sangat mahal di pasaran, bahkan beberapa perusahaan penyedia jasa
pembuatan vertical garden mematok harga lebih dari 2 juta rupiah per meter
persegi. Harga yang mahal
ini kadangkala membuat konsumen ciut sehingga keinginan menampilkan taman di
lahan rumah/kantor yang sempit menjadi tertunda bahkan tidak jadi. Mahalnya
pembuatan konstruksi vertical garden tidak lepas dari beberapa bahan yang masih
di import dari luar negeri terutama bahan yang bersifat modul (Gambar 2). Namun untuk menampilkan vertical
garden, sistem modul bukanlah satu-satunya sistem yang bisa diaplikasikan untuk
mempercantik rumah/kantor anda. Ada
beberapa sistem lain yang bisa diterapkan tergantung luasan dinding yang
‘ditanami’ maupun jenis tanaman yang akan ditampilkan sehingga lebih murah dan
terjangkau.
![]() |
Gambar 2. Sistem
modul yang terbuat dari pabrikan.
Namun saat ini beberapa media yang mudah diperoleh dan
mudah didapatkan serta tidak mahal sudah bisa ditemui di Indonesia. Beberapa di
antaranya adalah: bingkai bertingkat, bingkai bergantung, sistem modular,
ataupun sistem karpet (tekstil atau geotekstil), atau vertical garden module
(VGM). Tingkat kesulitan dan harga pembuatan taman vertikal tergantung pada
media taman vertikal ini. Harga VGM saat ini masih cukup mahal, oleh karena itu
macam media lainnya adalah untuk menyiasati tingginya biaya pembuatan taman
vertikal. Media tanam untuk taman ini juga bermacam, ada yang dari cocopeat,
tali ijuk, dan sedikit yang menggunakan tanah karena pada dasarnya asalkan
asupan kebutuhan hara tanaman cukup, tanaman yang digunakan untuk taman
vertikal masih bisa tumbuh dengan baik.


Detail Kantong jahit mesin Detail Kantong jahit
![]() |
(Gambar 3 Sistem
Kantong)
Untuk luasan vertical garden yang lebih luas,
sistem kantong dengan mesin jahit dirasa kurang praktis saat konstruksi
sehingga lebih mudah dengan sistem manual. Bahan jahit manual untuk sistem
kantong luas bisa menggunakan bahan senar (tali pancing) dengan diameter tali
senar yang cukup besar (bahan senar pancing laut). Gambar 4 menunjukkan konstruksi
vertical garden dengan sistem kantong untuk area yang luas dan panjang. Pada konstruksi ini selain penggunaan
material dan bahan senar juga sistem kerangka di belakang kantong-kantong yang
dibuat. Material yang
paling kuat adalah dengan mengunakan tulangan beton dengan diameter minimal
12mm yang dibuat seperti jaring yang batangan dihubungkan dengan
las. Selain besi bisa juga digunakan dengan konstruksi Galvalum batangan C
yang juga didesain seperti jarring. Penentuan
ukuran material dan jarak yang digunakan sangat ditentukan luasan vertical
garden, semakin luas tentunya beban akan semakin berat dan konstruksi harus
dibuat semakin kuat.
![]() |
Penampakan Sistem Vertical Garden
sistem kantong dengan luasan besar
![]() |
Detail
konstruksi sistem kantong jahit manual
Tahapan konstruksi vertical garden sistem
kantong jahit manual adalah sebagai berikut :
1.
Hitung
luasan dinding yang akan ditutupi vertical garden, semakin tinggi area, bahan
konstruksi kerangka belakang dibuat lebih besar dan kuat.
2.
Sambungkan
kerangka pada dinding yang akan ditutupi, terutama pilih bagian dinding yang
berupa beton bertulang
3.
Tata
bahan lembaran screen/filter geotextile membentuk kantong-kantong dengan jarak
tertentu (penentuan jarak tergantung besar kecil tanaman).
4.
Jahit
kantong dengan bahan senar pancing besar pada setiap pertemuan penguat
konstruksi di belakang (pada pertemuan batang vertical-horisontal) sehingga
terbentuk kantong-kantong yang banyak dan panjang.
5.
Masukkan
pipa sistem irigasi tetes sehingga terikat kuat di simpul senar bagian dalam.
6.
Masukkan
media tanam ke dalam kantong-kantong terbentuk
7.
Tanam
tanaman hias sesuai desain yang diinginkan kedalam kantong -kantong yang telah
diberi media. Perhatikan
pemilihan jenis tanaman, sesuaikan syarat tumbuh tanaman dengan kondisi lokasi
vertical garden (kebutuhan cahaya, air dll)
8.
Beri
pupuk tanaman baik pada media maupun bisa disertakan dalam irigasi tetes.
9.
Irigasi
bisa dibuat secara otomatis dengan timer maupun secara manual.
Ada pula media dan cara pembuatan yang lebih sederhana :
Alat dan bahan yang harus disiapkan adalah:
·
Botol plastik
bekas minuman ukuran 1,5 L
·
Tali tambang
·
Cutter atau
gunting
Adapun langkah-langkah membuatnya adalah sebagai
berikut:
1. Siapkan lima botol plastik bekas. Botol ini akan
digunakan sebagai pot tempat tumbuhnya tanaman. Kamu bisa gunakan botol bekas
air mineral yang berwarna bening atau minuman bersoda yang biasanya berwarna
hijau jika ingin lebih menarik. Kamu juga bisa mewarnai botol plastik terlebih
dahulu dengan sentuhan kreativitas-mu sebelum digunakan agar lebih cantik.
2. Buat sebuah lubang besar berbentuk persegi panjang
dengan lebar sekitar 3 cm, atau bisa dikira-kira sesuai ukuran tanaman.
Sebaiknya jangan terlalu sempit agar lebih mudah dalam memasukkan media tanam
serta pupuk. Panjangnya juga disesuaikan, jangan terlalu panjang karena dapat
menyebabkan botol menjadi tertekuk setelah dimasukkan tanaman dan media tanam
yang membebani bagian tengah botol.
3. Buat juga beberapa lubang kecil berdiameter 0,5 cm di
bagian bawah lubang persegi panjang yang telah kamu buat. Lubang-lubang kecil
ini berfungsi untuk mengeluarkan air pada saat penyiraman. Air yang berlebihan
akan menetes dari lubang ini. Untuk membuatnya, kamu bisa menggunakan cutter,
gunting, atau ditusuk jarum dan kemudian dilebarkan menggunakan obeng, atau
dengan memanaskannya menggunakan solder, atau bisa juga menggunakan bor
listrik. Saya sarankan gunakan solder supaya lebih cepat, mudah, dan rapi.
Letak lubang-lubang jangan terlalu berdekatan satu sama lain.
4. Pot untuk tanaman pun telah selesai. Selanjutnya, kita
akan membuat gantungannya. Caranya, buat dua pasang lubang dengan diameter
sekitar 1 cm di bagian ujung kanan dan kiri botol menembus bagian dalam botol.
Lubang ini berperan sebagai jalur masuk tali tambang. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar.
5. Setelah lubang siap, masukkan tali tambang melalui
lubang-lubang tersebut. Buat sebuah simpul di ujung tali untuk menyangga bagian
bawah pot agar tidak jatuh, kemudian buat juga simpul di atas pot agar menjaga
posisi pot selalu seimbang dan tidak berubah-ubah. Di jarak sekitar 1 jengkal
(20 cm), buat juga sebuah simpul untuk menyangga bagian bawah pot berikutnya
dan buat pula simpul di bagian atas seperti pot sebelumnya. Demikian pula untuk
pot-pot selanjutnya.
6. Masukkan media tanam dan tanaman kecil ke dalam
pot-pot yang telah dibuat. Berikan juga pupuk agar tanaman tumbuh subur. Untuk
media tanam, saya sarankan gunakan media tanam yang ringan seperti sekam.
Tujuannya adalah supaya tidak berat, karena ada kemungkinan tali atau gantungan
dapat putus jika beban tanaman dan media tanam terlalu berat.
7. Terakhir, gantung rangkaian pot-pot dari botol bekas
yang telah dihubungkan tali itu di tembok atau di plafon teras sebagai hiasan.
Jangan lupa sirami tanaman dan beri pupuk secara berkala. Dibawah ini hasilnya
:
![]() |
|||
![]() |
Jenis Tanaman yang Digunakan:
Jenis tanaman yang digunakan untuk taman vertikal beragam. Akan tetapi
terdapat beberapa kriteria, antara lain:
·
Pilih tanaman
yang memiliki bobot tidak terlalu berat.
·
Pilih tanaman
yang memiliki kecepatan tumbuh rendah hingga menengah
·
Hindari
tanaman merambat dalam membuat vertical garden
Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman yang memenuhi persyaratan di
atas:
·
Kuping gajah
(Anthurium crystalinum), jenis yang biasa digunakan untuk taman vertikal adalah
jenis yang berdaun kecul
·
Tanduk rusa
(Platycerium bifurcatum),
·
Lili paris
(Chlorophytum comosum), Lili paris tahan terhadap matahari langsung dan tumbuh
optimal di tempat yang ternaungi.
·
Cryptanthus,
cocok jika disandingkan dengan Bromeliaceae.
·
Kucai, Bunga
dari Kucai berwarna pucat ungu, berbentuk bintang dengan enam kelopak bunga
lebar.
·
Neoregelia,
kerap dinamakan dengan bromelia. Padahal bromelia adalah nama keluarga dari
banyak genus tanaman. Jenis yang sering digunakan untuk taman vertikal antara
lain jenis Neoregelia olens dengan daun merah polus berujung rata, lalu
Neoregelia carolinae dengan corak daun bergaris.
·
Lipstik
(Aeschynantus Radicans), daun tanaman ini berbentuk ginjal.
·
Kadaka
(Asplenium sp), terdapat berbagai jenis tanaman kadaka, Anda dapat memilih yang
daunnya tidak terlalu panjang dan besar.
·
Sirih Merah.
·
Singonium,
tanaman ini memiliki daun berbentuk hati berwarna hijau dan putih. Tanaman ini
mudah tumbuh
Perawatan
Perawatan taman vertikal termasuk mudah jika untuk
pengairan sudah dipasang dengan baik pada kerangka media. Irigasi yang sering
digunakan adalah irigasi tetes (drip irrigation) ataupun dengan sprayer.
Pemupukan dapat dilakukan 7-10 hari sekali dan untuk pengendalian hama penyakit
tanaman dapat dilakukan dengan jalan memberikan pestisida pada media tanam
sebelum tanaman ditanam. Kebutuhan cahaya matahari untuk vertical
garden pada umumnya tergantung pada jenis tanaman yang ditanam. Pembuatan
dan perawatan yang mudah membuat Anda dapat menciptakan ruang hijau penyedia
oksigen di sekitar Anda.
Keuntungan Vertical Garden
![]() |
Verikal Garden dapat mengatasi
permasalahan penghijauan dilahan sempit. Vertical Garden juga menjadi sumber
udara bersih untuk lingkungan sekitarnya dengan memberikan supplai oksigen yang
dihasilkan dari daun-daun dari tanaman yang ditanam di vertical garden
tersebut.
Vertical Garden akan mengubah
lingkungan sekitarnya, bila diletakkan di dalam ruangan, akan memberikan nilai
tambah pada ruangan tersebut, serta menambah nilai estetika lingkungan
sekitarnya.
Desain yang menarik sangat penting
sebagai nilai tambah bagi vertical garden tersebut, dengan desain yang unik
tentunya akan sangat memanjakan setiap orang yang melihatnya, sehingga taman
vertikal atau taman tegak tersebut benar-benar menjadi sesuatu yang
membanggakan bagi pemiliknya, sehingga.
Dapat disimpulkan bahwa vertical garden:
1. Solusi bagi orang yang ingin memiliki taman tapi terkendala lahan
yang terbatas.
2. Dapat dibangun dimana saja, baik indoor maupun outdoor.
3. Mudah pemeliharaannya.
4. Menghasilkan oksigen dan membantu kesegaran udara di sekitarnya.
5. Menambah nilai estetika lingkunga rumah, kantor, mall atau gedung
dan bangunan lainnya.
Dengan banyaknya keuntungan yang
diperoleh serta kemudahan dalam perawatan dan banyaknya nilai tambah yang
diberikan sudah selayaknya vertical garden dijadikan suatu kebutuhan sebagai
bagian dari rumah, kantor, gedung, mall atau lingkungan sekitar kita.
Gimana? Mudah kan cara
pembuatannya. Selain sudah tersedia alat dan bahan yang murah untuk
pembuatannya perawatannya juga ga rumit sama aja kaya dipot biasa. Nah kalo
gitu buruan deh bikin biar rumah atau kantor bisa lebih segar dan kelihatan
asri. Eitss jangn lupa juga ditata agar menambah nilai estetisnya ya. Selamat
mencoba,,,, :D
SALAM : DW
Lihat juga ya sumbernya di :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar