Senin, 05 Januari 2015

ARSITEKTUR LINGKUNGAN I


Oke sobat pembahasan kita kali ini adalah vertikal garden. Apa sih vertikal garden itu?? Ini dia penjelasannya....
Sebuah terobosan baru dibidang pertamanan dan lanskap yang muncul karena adanya kebutuhan akan area hijau yang asri dan menyegarkan sementara lahan yang tersedia tidak memenuhi syarat untuk memiliki taman seperti taman pada umumnya. Vertical Garden adalah taman yang dibangun pada bidang yang vertical atau berdiri tegak lurus dengan tanah, hal inilah yang membuat vertical garden sering disebut sebagai taman vertikal atau taman tegak. Konsep taman yang ditemukan tahun 1994 oleh ahli botani Perancis saat ini dikembangkan dengan berbagai inovasi untuk mempermudah siapapun yang ingin memiliki taman vertikal, baik untuk perkantoran ataupun individu di rumah.
Keinginan mempunyai vertical garden yang tinggi ditunjang dengan masih sedikitnya pengetahuan akan konstruksi vertical garden membuat konsep ini dihargai sangat mahal di pasaran, bahkan beberapa perusahaan penyedia jasa pembuatan vertical garden mematok harga lebih dari 2 juta rupiah per meter persegi.  Harga yang mahal ini kadangkala membuat konsumen ciut sehingga keinginan menampilkan taman di lahan rumah/kantor yang sempit menjadi tertunda bahkan tidak jadi. Mahalnya pembuatan konstruksi vertical garden tidak lepas dari beberapa bahan yang masih di import dari luar negeri terutama bahan yang bersifat modul (Gambar 2).  Namun untuk menampilkan vertical garden, sistem modul bukanlah satu-satunya sistem yang bisa diaplikasikan untuk mempercantik rumah/kantor anda.  Ada beberapa sistem lain yang bisa diterapkan tergantung luasan dinding yang ‘ditanami’ maupun jenis tanaman yang akan ditampilkan sehingga lebih murah dan terjangkau.

 
Description: Vertical Garden 06
 








Gambar 2. Sistem modul yang terbuat dari pabrikan.
Namun saat ini beberapa media yang mudah diperoleh dan mudah didapatkan serta tidak mahal sudah bisa ditemui di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah: bingkai bertingkat, bingkai bergantung, sistem modular, ataupun sistem karpet (tekstil atau geotekstil), atau vertical garden module (VGM). Tingkat kesulitan dan harga pembuatan taman vertikal tergantung pada media taman vertikal ini. Harga VGM saat ini masih cukup mahal, oleh karena itu macam media lainnya adalah untuk menyiasati tingginya biaya pembuatan taman vertikal. Media tanam untuk taman ini juga bermacam, ada yang dari cocopeat, tali ijuk, dan sedikit yang menggunakan tanah karena pada dasarnya asalkan asupan kebutuhan hara tanaman cukup, tanaman yang digunakan untuk taman vertikal masih bisa tumbuh dengan baik.
Description: Detail Kantong jahitDescription: Detail Kantong jahit mesinAda juga sistem kantong baik yang terbuat dari lembaran filter geotextile maupun bahan screen. Bahan bahan ini digunakan karena sifatnya yangmampu menahan media tanam tetapi air masih bisa tembus untuk sistem pengairan media.  Sistem kantong bisa dibuat secara mesin dengan mesin jahit khusus bahan tebal (misal bahan kain jeans atau mesin jahit terpal) maupun dengan sistem jahit tangan. Gambar 3 menunjukkan sistem jahit dengan mesin khusus untuk luasan vertical garden yang relative kecil.






            Detail Kantong jahit mesin                             Detail Kantong jahit
Description: Vertical Garden 07
 








                                              (Gambar 3 Sistem Kantong)
Untuk luasan vertical garden yang lebih luas, sistem kantong dengan mesin jahit dirasa kurang praktis saat konstruksi sehingga lebih mudah dengan sistem manual.  Bahan jahit manual untuk sistem kantong luas bisa menggunakan bahan senar (tali pancing) dengan diameter tali senar yang cukup besar (bahan senar pancing laut).  Gambar 4 menunjukkan konstruksi vertical garden dengan sistem kantong untuk area yang luas dan panjang.  Pada konstruksi ini selain penggunaan material dan bahan senar juga sistem kerangka di belakang kantong-kantong yang dibuat.  Material yang paling kuat adalah dengan mengunakan tulangan beton dengan diameter minimal 12mm yang dibuat seperti jaring yang batangan dihubungkan dengan las. Selain besi bisa juga digunakan dengan konstruksi Galvalum batangan C yang juga didesain seperti jarring.  Penentuan ukuran material dan jarak yang digunakan sangat ditentukan luasan vertical garden, semakin luas tentunya beban akan semakin berat dan konstruksi harus dibuat semakin kuat. 
Description: Penampakan Sistem Vertical Garden sistem kantong dengan luasan besar
 








Penampakan Sistem Vertical Garden sistem kantong dengan luasan besar
Description: Detail konstruksi sistem kantong jahit manual
 






Detail konstruksi sistem kantong jahit manual
Tahapan konstruksi vertical garden sistem kantong jahit manual adalah sebagai berikut :
1.      Hitung luasan dinding yang akan ditutupi vertical garden, semakin tinggi area, bahan konstruksi kerangka belakang dibuat lebih besar dan kuat.
2.      Sambungkan kerangka pada dinding yang akan ditutupi, terutama pilih bagian dinding yang berupa beton bertulang
3.      Tata bahan lembaran screen/filter geotextile membentuk kantong-kantong dengan jarak tertentu (penentuan jarak tergantung besar kecil tanaman).
4.      Jahit kantong dengan bahan senar pancing besar pada setiap pertemuan penguat konstruksi di belakang (pada pertemuan batang vertical-horisontal) sehingga terbentuk kantong-kantong yang banyak dan panjang.
5.      Masukkan pipa sistem irigasi tetes sehingga terikat kuat di simpul senar bagian dalam.
6.      Masukkan media tanam ke dalam kantong-kantong terbentuk
7.       Tanam tanaman hias sesuai desain yang diinginkan kedalam kantong -kantong yang telah diberi media.  Perhatikan pemilihan jenis tanaman, sesuaikan syarat tumbuh tanaman dengan kondisi lokasi vertical garden (kebutuhan cahaya, air dll)
8.      Beri pupuk tanaman baik pada media maupun bisa disertakan dalam irigasi tetes.
9.      Irigasi bisa dibuat secara otomatis dengan timer maupun secara manual.

Ada pula media dan cara pembuatan yang lebih sederhana :

Alat dan bahan yang harus disiapkan adalah:

·         Botol plastik bekas minuman ukuran 1,5 L
·         Tali tambang
·         Cutter atau gunting

Adapun langkah-langkah membuatnya adalah sebagai berikut:

1.      Siapkan lima botol plastik bekas. Botol ini akan digunakan sebagai pot tempat tumbuhnya tanaman. Kamu bisa gunakan botol bekas air mineral yang berwarna bening atau minuman bersoda yang biasanya berwarna hijau jika ingin lebih menarik. Kamu juga bisa mewarnai botol plastik terlebih dahulu dengan sentuhan kreativitas-mu sebelum digunakan agar lebih cantik.
2.      Buat sebuah lubang besar berbentuk persegi panjang dengan lebar sekitar 3 cm, atau bisa dikira-kira sesuai ukuran tanaman. Sebaiknya jangan terlalu sempit agar lebih mudah dalam memasukkan media tanam serta pupuk. Panjangnya juga disesuaikan, jangan terlalu panjang karena dapat menyebabkan botol menjadi tertekuk setelah dimasukkan tanaman dan media tanam yang membebani bagian tengah botol.
3.      Buat juga beberapa lubang kecil berdiameter 0,5 cm di bagian bawah lubang persegi panjang yang telah kamu buat. Lubang-lubang kecil ini berfungsi untuk mengeluarkan air pada saat penyiraman. Air yang berlebihan akan menetes dari lubang ini. Untuk membuatnya, kamu bisa menggunakan cutter, gunting, atau ditusuk jarum dan kemudian dilebarkan menggunakan obeng, atau dengan memanaskannya menggunakan solder, atau bisa juga menggunakan bor listrik. Saya sarankan gunakan solder supaya lebih cepat, mudah, dan rapi. Letak lubang-lubang jangan terlalu berdekatan satu sama lain.
4.      Pot untuk tanaman pun telah selesai. Selanjutnya, kita akan membuat gantungannya. Caranya, buat dua pasang lubang dengan diameter sekitar 1 cm di bagian ujung kanan dan kiri botol menembus bagian dalam botol. Lubang ini berperan sebagai jalur masuk tali tambang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar.
5.      Setelah lubang siap, masukkan tali tambang melalui lubang-lubang tersebut. Buat sebuah simpul di ujung tali untuk menyangga bagian bawah pot agar tidak jatuh, kemudian buat juga simpul di atas pot agar menjaga posisi pot selalu seimbang dan tidak berubah-ubah. Di jarak sekitar 1 jengkal (20 cm), buat juga sebuah simpul untuk menyangga bagian bawah pot berikutnya dan buat pula simpul di bagian atas seperti pot sebelumnya. Demikian pula untuk pot-pot selanjutnya.
Description: Ilustrasi Pot Vertikultur











6.      Masukkan media tanam dan tanaman kecil ke dalam pot-pot yang telah dibuat. Berikan juga pupuk agar tanaman tumbuh subur. Untuk media tanam, saya sarankan gunakan media tanam yang ringan seperti sekam. Tujuannya adalah supaya tidak berat, karena ada kemungkinan tali atau gantungan dapat putus jika beban tanaman dan media tanam terlalu berat.
7.      Terakhir, gantung rangkaian pot-pot dari botol bekas yang telah dihubungkan tali itu di tembok atau di plafon teras sebagai hiasan. Jangan lupa sirami tanaman dan beri pupuk secara berkala. Dibawah ini hasilnya :
Description: Ilustrasi Pot Vertikultur
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiymIszjjGLJDKblC1tNu0oiNmEl-t7P1qnoSTohuZ0pFHVDlHR4ju9XMgnTeB_EFu_m0O_4NcMFIkBfnkSj-ig2h6f4w6Itw0NLiwjVIhh0y2Xid9kVN431gkDGjq0CyA9Ia7IbAAXAUq5/s1600/My+Vertikulur.jpg
 









Jenis Tanaman yang Digunakan:
Jenis tanaman yang digunakan untuk taman vertikal beragam. Akan tetapi terdapat beberapa kriteria, antara lain:
·         Pilih tanaman yang memiliki bobot tidak terlalu berat.
·         Pilih tanaman yang memiliki kecepatan tumbuh rendah hingga menengah
·         Hindari tanaman merambat dalam membuat vertical garden
Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman yang memenuhi persyaratan di atas:
·         Kuping gajah (Anthurium crystalinum), jenis yang biasa digunakan untuk taman vertikal adalah jenis yang berdaun kecul
·         Tanduk rusa (Platycerium bifurcatum),
·         Lili paris (Chlorophytum comosum), Lili paris tahan terhadap matahari langsung dan tumbuh optimal di tempat yang ternaungi.
·         Cryptanthus, cocok jika disandingkan dengan Bromeliaceae.
·         Kucai, Bunga dari Kucai berwarna pucat ungu, berbentuk bintang dengan enam kelopak bunga lebar.
·         Neoregelia, kerap dinamakan dengan bromelia. Padahal bromelia adalah nama keluarga dari banyak genus tanaman. Jenis yang sering digunakan untuk taman vertikal antara lain jenis Neoregelia olens dengan daun merah polus berujung rata, lalu Neoregelia carolinae dengan corak daun bergaris.
·         Lipstik (Aeschynantus Radicans), daun tanaman ini berbentuk ginjal.
·         Kadaka (Asplenium sp), terdapat berbagai jenis tanaman kadaka, Anda dapat memilih yang daunnya tidak terlalu panjang dan besar.
·         Sirih Merah.
·         Singonium, tanaman ini memiliki daun berbentuk hati berwarna hijau dan putih. Tanaman ini mudah tumbuh
Perawatan
Perawatan taman vertikal termasuk mudah jika untuk pengairan sudah dipasang dengan baik pada kerangka media. Irigasi yang sering digunakan adalah irigasi tetes (drip irrigation) ataupun dengan sprayer. Pemupukan dapat dilakukan 7-10 hari sekali dan untuk pengendalian hama penyakit tanaman dapat dilakukan dengan jalan memberikan pestisida pada media tanam sebelum tanaman ditanam. Kebutuhan cahaya matahari untuk vertical garden pada umumnya tergantung pada jenis tanaman yang ditanam. Pembuatan dan perawatan yang mudah membuat Anda dapat menciptakan ruang hijau penyedia oksigen di sekitar Anda.

Keuntungan Vertical Garden

Description: Vertical Garden
 








Verikal Garden dapat mengatasi permasalahan penghijauan dilahan sempit. Vertical Garden juga menjadi sumber udara bersih untuk lingkungan sekitarnya dengan memberikan supplai oksigen yang dihasilkan dari daun-daun dari tanaman yang ditanam di vertical garden tersebut.
Vertical Garden akan mengubah lingkungan sekitarnya, bila diletakkan di dalam ruangan, akan memberikan nilai tambah pada ruangan tersebut, serta menambah nilai estetika lingkungan sekitarnya.
Desain yang menarik sangat penting sebagai nilai tambah bagi vertical garden tersebut, dengan desain yang unik tentunya akan sangat memanjakan setiap orang yang melihatnya, sehingga taman vertikal atau taman tegak tersebut benar-benar menjadi sesuatu yang membanggakan bagi pemiliknya, sehingga.

Dapat disimpulkan bahwa vertical garden:

1.      Solusi bagi orang yang ingin memiliki taman tapi terkendala lahan yang terbatas.
2.      Dapat dibangun dimana saja, baik indoor maupun outdoor.
3.      Mudah pemeliharaannya.
4.      Menghasilkan oksigen dan membantu kesegaran udara di sekitarnya.
5.      Menambah nilai estetika lingkunga rumah, kantor, mall atau gedung dan bangunan lainnya.
Dengan banyaknya keuntungan yang diperoleh serta kemudahan dalam perawatan dan banyaknya nilai tambah yang diberikan sudah selayaknya vertical garden dijadikan suatu kebutuhan sebagai bagian dari rumah, kantor, gedung, mall atau lingkungan sekitar kita.
Gimana? Mudah kan cara pembuatannya. Selain sudah tersedia alat dan bahan yang murah untuk pembuatannya perawatannya juga ga rumit sama aja kaya dipot biasa. Nah kalo gitu buruan deh bikin biar rumah atau kantor bisa lebih segar dan kelihatan asri. Eitss jangn lupa juga ditata agar menambah nilai estetisnya ya. Selamat mencoba,,,, :D

SALAM : DW
 Lihat juga ya sumbernya di :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar