TAMAN
TEMATIK DI KOTA BANDUNG
Hai sobat pembaca yang setia, pada
tulisan saya kali ini akan membahas tentang taman-taman tematik di kota Bandung
alias kota kembang. Tapi sekarang sepertinya bisa disebut juga kota taman. Hehe
oke langsung aja ke topik pembahasan, cekidot !!
Seiring perjalanan waktu karena adanya tuntutan perubahan jaman
dimana masyarakat harus selalu bergerak cepat mengikuti perputaran roda
ekonomi, taman-taman kota saat ini mulai ditinggalkan karena kesibukan dan
suasana yang monoton sehingga orang tidak terlalu tertarik mengunjunginya.
Lebih memilih mall dan tempat-tempat lainnya sebagai area rekreasi atau sekedar
melepas penat.
Namun berbeda hal nya dengan kota
bandung. Sejak awal tahun 2013 pemerintah kota bandung khususnya walikota Ridwan
Kamil mulai kembali menghidupkan taman kota yang sudah ada maupun pemanfaatan
lahan kosong dengan pemberian nama dan tema yang lebih dinamis dan disesuaikan
dengan karakteristik dinamika warga bandung itu sendiri.
Nama-nama tamannya mungkin akan
terasa unik hingga aneh di telinga. Hal itu wajar, mengingat nama-nama tersebut
merupakan tema yang ingin ditampilkan.
Sudah pada penasaran kan? langsung aja cekidot !!!
1. Taman Lansia
Oke yang pertama ada taman Lansia.
Lansia? Iya lansia. Buat kakek nenek doang dong? Yaelah banyak tanya dari pada
penasaran mending baca nih penjelasannya.
Sebelum menjadi Taman Lansia, taman ini banyak dikenal sebagai
Taman Cilaki atau Taman Cisangkuy. Sebutan tersebut tentu saja berhubungan
dengan nama jalan yang mengapit taman ini. penyebutan taman Lansia mungkin
disebabkan oleh banyaknya lansia yang berolahraga di tempat ini, termasuk juga
dengan adanya jalan refleksi, dengan batu-batu kali yang sengaja ditonjolkan
sebagai terapi refleksi di telapak kaki. Nah begitu, tapi ga ada larangan ko
buat anak muda ngeceng di taman ini. wkwk
2. Taman Jomblo
Yang kedua ada Taman JOMBLO. Aduh
pas banget ini,, Jleebb. Tapi nongkrong disini bisa dapet gebetan men. Secara
sama-sama jomblo gitu. Wkwkw canda :D
Namanya mungkin sedikit menyindir orang yang belum memiliki
pasangan. Penamaan taman ini memang sesuai dengan pemanfaatan taman yang kerap
digunakan dalam aktivitas berkumpul pemuda dan pemudi Bandung. Taman ini dulu
dikenal dengan Taman Cikapayang sebab berada di jalan Cikapayang.
3. Taman Musik Centrum
Pernah berkunjung ke Taman Musik
Centrum?? Sebuah ruang publik yang didedikasikan untuk kegiatan musik, seni dan
olah raga. Taman ini letaknya di jalan Belitung, disamping SMAN 3 dan 5. Pas
banget udah buat yang mau berkreasi ama bakatnya.
4. Taman Fotografi

Kamu suka fotografi? Sama saya
juga. Lebih seneng jadi objek foto sebenernya dari pad jadi fotografer. Haha
eksis dikit.
Taman ini sengaja digunakan untuk memberikan ruang bagi komunitas
fotografi. Taman ini bernama Fotografi. Awalnya taman ini bernama Taman
Cempaka, namun kemudian pemerintah kota Bandung mengubah taman ini menjadi
Taman Tematik Fotografi.
Bandung bisa disebut sebagai
sarang komunitas. Salah satu komunitas yang ada di Bandung adalah komunitas
fotografi. Bahkan, Bandung merupakan rumah untuk komunitas fotografi paling tua
di Indonesia.
Di taman
inilah sering kali diadakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan dunia
fotografi. Dibangunnya Taman Fotografi ini sendiri sangat disambut baik oleh
komunitas-komunitas fotografi, baik itu komunitas kecil maupun komunitas besar.
5. Taman Pustaka Bunga

Bunga bunga penuh bunga bunga. Yaelah kesurupan syahrini ini mah
wkwk
Citra Bandung sebagai Kota Kembang semakin mengena setelah
munculnya Taman Pustaka Bunga. Taman bunga dulunya bernama Taman Cilaki dan
kurang terawat. Namun kini kita bisa menjumpai ribuan bunga dengan aneka jenis
menghiasai taman ini. Taman ini memang sengaja dimaksudkan agar makna Bandung
sebagai Kota Kembang kembali menggaung lagi.
Taman bunga dinamakan demikian
karena memang taman ini akan dijadikan semacam perpustakaan bunga. Taman ini
dimaksudkan menjadi ensiklopedia bunga karena bakal berisi sekitar 100 ribu
bunga di tempat ini. Tempat ini dulunya memang kurang tertata. Taman Cilaki
awalnya banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon besar peninggalan zaman Belanda.
Sekarang ini, taman menjadi lebih tertata rapi dengan adanya bunga dan penataan
yang maksimal. Dengan kerapian taman ini diharapkan warga menjadi sering
berkunjung ke taman ini.
Sebagai perpustakaan bunga, maka
Taman Pustaka Bunga memiliki banyak jenis bunga yang menarik. Beberapa jenis
bunga yang ada di taman ini adalah mawar, puring, bakung, kastuba, bunga
kertas, krisan, lidah mertua dan berbagai jenis anggerk. Beberapa anggrek
langka ditemukan di tempat ini. Anggrek-anggrek ini ditempelkan di pohon-pohon
besar yang ada di taman ini. Beberapa jenis anggrek yang ada di taman ini
adalah Phalaenopsis Gigantea, Phalaenopsis Bellina, Paphiopedillum Victoria,
Paphiopedillum Reginae, dan Dendrobium Glomeratum.
Taman yang bersebelahan dengan
Taman Lansia dan dekat dengan Gedung Sate ini memang sudah lebih tertata. Kita
bisa menelusuri taman ini dengan berjalan di trotoar yang sudah rapi. Taman ini
juga memiliki kolam ikan dengan hiasan batu alam dan bunga-bunga. Untuk menjaga
kebersihan dan melatih warga, maka tempat ini menyediakan tempat sampah organik
dan non organik. Taman ini juga dilengkapi dengan kursi untk bersantai dan
fasilitas wifi gratis.
6. Taman Persib

Asek bobotoh pada seneng nongkrong disini :D
Kota Bandung tidak bisa dilepaskan
dari tim sepakbola Persib Bandung. Tim yang berjuluk 'Maung Bandung' itu begitu
disanjung para fans fanatiknya. Maka itu dibuatlah taman tematik di kawasan
Jalan Supratman. Di dalamnya ada lapangan sepakbola dan museum terbuka yang
bertemakan Persib Bandung. Seperti apa konsepnya?
Salah satu pemain legendaris dan
mantan pelatih Persib Bandung Risnandar Sandoro, dimintai pendapatnya oleh Wali
Kota Bandung Ridwan Kamil terkait konsep museum terbuka. Risnandar pun sangat
antusias menyambut keberadaan taman tersebut.
"Sebagai
insan sepakbola, kita antusias. Kalau konsep museumnya sendiri masih dibuat
kerangka-kerangkanya dan akan diatur senyaman mungkin," ujar Risnandar
saat ditemui di Taman Persib, Jalan Supratman.
Menurut
Risnandar, nanti akan ada display yang memamerkan legenda-legenda Pemain Persib
dari tahun ke tahun.
"Seperti
Aang Witarsan Ajat Sudrajat Cs sampai pemain yang sekarang," kata
Risnandar. Selain museum terbuka Persib, juga akan dibuat tempat untuk nonton
bareng, kursi-kursi taman, sehingga warga bisa maksimal memanfaatkan Taman
Persib tersebut.
7. Taman Film
![]() |
Mau nonton murah meriah apalagi
gratis ya disini tempatnya. Udah ga jaman bawa pacar nonton dibioskop. Disini
aja murah meriah diruang terbuka ga pake AC (Air Conditioner) tapi pake
AG(Angin Gelebug) hahaha. Lebih sehat dan nyaman masbro...
Sebentar lagi Bandung juga akan memiliki Taman Film. Taman
tersebut bisa dipakai warga untuk menonton film di area terbuka. Seperti apa
desainnya?
Taman ini
berada di kompleks Taman Pasupati Bandung. Lokasinya berada di bawah Taman
Skateboard, sebelum Lapangan Futsal. Desainnya dibuat oleh perusahaan konsultan
arsitek SHAU yang berkantor di Jakarta. Dibangun di kolong Jembatan Pasupati
dengan luas mencapai 700 meter persegi.
Menurut
Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung Arief Prasetya,
taman ini dibentuk menjadi bangunan amphiteater dengan fondasi tempat duduk
yang berkelok-kelok. Di depan amphiteater, dibangun megatron yang nantinya akan
menjadi tempat pemutaran film. Kapasitasnya sendiri bisa mencapai 500 orang.
Sementara
jika melihat gambar desain yang dipajang mengelilingi proses pembangunan Taman
Film, nantinya saat malam hari, tempat duduk amphiteater akan lebih cantik
dengan lampu yang menyala.
Oke sobat, segitu dulu ya,
kesimpulannya menurut saya taman tematik ini ide cemerlang untuk menghidupkan
kembali taman-taman kota yang mulai sepi pengunjung, walaupun gratis. Selain
itu ini juga bisa jadi sarana menarik wisatawan dalam kota maupun luar kota.
Apalagi dalam perencanaannya kang emil (Ridwan Kamil) punya target membangun
300 taman tematik selama masa kepemimpinannya. Hal ini harusnya jadi panutan
loh untuk para pemimpin kota lain. Bagaimana caranya membangun tata ruang
sebuah kota agar menarik.
SALAM : DW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar