Ruang Lingkup
Konservasi
Kategori
Objek Pelestarian ( Konservasi ) :
1.
Lingkungan
Alami (Natural Area)
a.
Taman
Laut
Taman laut adalah wilayah lautan yang
mempunyai ciri khas berupa keindahan alam yang diperuntukkan guna melindungi
keanekaragaman hayati di lautan.
Contoh:
Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara.
b.
Kebun
Raya
Kebun
Raya adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat yang berasal dari berbagai
daerah untuk tujuan konservasi, ilmu pengetahuan, dan rekreasi.
Contoh:
Kebun Raya Bogor, kebun raya kuningan, kebun raya cibodas, kebun raya
baturaden.
2.
Kota
dan Desa (Town and Village)
a. Semua rumah warga yang terletak di
Desa Sade masih menggunakan rumah adat Sasak, yaitu Bale. Bale itu sendiri
adalah rumah bambu yang beratapkan jerami dan beralaskan tanah.
Rumah-rumah di Desa Sade
Sedangkan mata pencaharian masyarakat Desa Sade adalah
penenun kain. Kain tenun khas Desa Sade memiliki corak khas "Cicak"
yang merupakan khas dari pulau Lombok, dan dibuat dengan alat tenun yang masih
tradisional dengan pewarnaan alami dari daun-daunan di lingkungan sekitar.
Masyarakat Sade
membuat kain tenun dari alat tradisional
Selain Desa Sade, ada juga desa konservasi yang
terletak di pulau Bali, yaitu Desa Trunyan. Desa Trunyan terletak pada
kecamatan kintamani, kabupaten Bangil.
Keunikan tradisi pemakaman mayat di Desa
Trunyan sampai sekarang ini masih mejadi tradisi yang dilakukan secara
turun temurun oleh warga setempat. Tubuh orang yang sudah meninggal melalui
sebuah prosesi dan akhirnya dibungkus dengan kain kapan, dan selanjutnya
ditaruh di atas tanah di bawah Taru menyan, dikelilingi anyaman dari pohon
bambu atau yang disebut ancak saji.Jadi, mayat tidak dikubur melainkan ditaruh
dibawah pohon Taru Menyan. Taru menyan merupakan pohon keramat yang mampu
menyerap bau amis dari mayat-mayat warga yang meninggal dunia.
Kuburan
ala Desa Trunyan
Tengkorak dari mayat warga yang meninggal
3.
Garis
Cakrawala dan Koridor Pandang (Skyines
and View Corridor)
4.
Kawasan
(District)
5.
Wajah
Jalan (Street-scape)
6.
Bangunan
(Building)
a.
Nama Bangunan Baru : Bank Tabungan Negara Harmoni
Nama Bangunan Lama : Postpaarbank
Alamat
: Jln Gajah Mada No. 1 Kel. Petojo Utara
Wilayah : Kec. Gambir, Jakarta Pusat (Jakarta
10130
Arsitektur : Gaya Nieuwe Kunst.
Arsitek
: Ir. J. van Gendt.
Pemilik : PT. Bank Tabungan Negara
Dibangun
pada tahun 1930, diatas bekas lokasi Pos Keamanan “Rijswijk”, sekarang
dipergunakan sebagai Gedung Bank Tabungan Negara (BTN), kelompok gedung ini
sebagian sudah dibongkar dan yang dipertahankan hanya bagian depannya, digunakan
sebagai museum BTN. Bagian bangunan yang menjadi bangunan cagar budaya adalah
gedung yang lama (Museum BTN).
b.
Nama Bangunan Baru : Bank Bukopin
Nama Bangunan Lama : Instantiewoning
KJCPL – Inter Ocean
Lines
Alamat
: Jl. Wijaya IX No. 1 Kel. Melawai Kec.
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan (Jakarta
12160)
Pemilik : KJCPL Inter Ocean Lines, Bank Bukopin
Arsitektur : Villa Modern Tipe Kopel/ Kembar.
Arsitek : KJCPL-Inter Ocean Lines.
Dibangun
pada tahun 1950-an. Rencana pembangunan Kebayoran Baru seluas 730 ha disetujui
dan disahkan oleh pemerintah pada tanggal 21 September 1948 guna mengatasi pertambahan
penduduk yang dramatis dari 823,000 pada tahun 1948 menjadi 1,782,000 pada
tahun 1952. Kebayoran Baru dimaksudkan sebagai “kota satelit” yang terpisahkan
8 km sebelah Selatan-Barat daya dari pusat kota Jakarta dan dikelilingi sabuk
hijau (green belt) yang terdiri dari Kali Grogol di Barat dan Kali Krukut di
Timur, serta Kompleks Gelora Bung Karno di Utara, tempat Masjid Agung Al-Azhar
dan Departemen Pekerjaan Umum. Sarana lengkap yang tersedia antara lain, Pasar
Santa, Pasar Mayestik, STM Penerbangan, serta kuburan Blok P yang sekarang
menjadi Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan yang baru. Kebayoran Baru memiliki
konsistensi hirarki jalan dan pengelompokkan lingkungan hunian yang
mengelilingi taman hijau. Dibangun sekitar tahun 1950an oleh kontraktor NEDAM
sebagai runah tinggal bagi karyawan KJCPL-Inter Ocean Lines. Bangunan ini
sekarang berubah fungsi sebagian menjadi Bank BUKOPIN, sebagian lagi menjadi
optic dan Bank Permata.Gayaarsitektur rumah-rumah di kawasan ini merupakan ciri
khasgayaarsitektur modern yang menggunakan teknologi dan bahan bangunan yang
baru pada masa itu. Rumah-rumah tersebut dibuat sangat memperhatikan sistem
pengudaraan, dengan mengaplikasikan pengetahuan modern tentang ventilasi.
Sehingga menambah kenyamanan dalam iklim tropis yang lembab. Bangunan ini
sebenarnya merupakan satu kesatuan dengan bangunan lain disebelah kiri dan
kanannya. Dibuat sepanjang blok dimana bagian yang terletak disudut dibuat dua
lantai dengan aksen ruang lengkung pada sudutnya. Sistem pengudaraan dibuat
sangat baik dengan penempatan lubang-lubang ventilasi diatas jendela.
7.
Benda
dan Peninggalan (Object and Fragments)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar